PIMPINAN BESERTA STAF, DAN KARYAWAN PEMERINTAH DESA DAWUHAN KIDUL BERSAMA PIMPINAN DAN ANGGOTA LEMBAGA DESA MENGUCAPKAN SELAMAT HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-79 “NUSANTARA BARU INDONESIA MAJU” 

PROFIL DESA DAWUHAN KIDUL

LAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Klik Link berikut ini: LAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

DATA PERTERNAKAN

Total Peternakan
295
Total Data Sapi Perah
0
Total Data Sapi Potong
697
Total Data Kerbau
0
Total Data Kambing
254
Total Data Domba
9
Total Data Babi
0

HEAD LINES

Sabtu, 23 Maret 2024

Festival Budaya Kuno Kini dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220


Pemerintah Kabupaten Kediri bekerja sama dengan Radar Kediri menggelar acara Pembukaan Festival Budaya Kuno Kini, Rabu (20/3). Acara ini diselenggarakan di area Simpang Lima Gumul atau lebih tepatnya di Taman Hijau. Festival ini juga sebagian rangkaian dari Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 dan juga Ulang Tahun Jawa Pos Radar Kediri ke-25.

Hadir dalam acara kali ini Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito, Direktur Radar Kediri, Ketua PCNU dan seluruh Kepala OPD maupun camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri. Festival Budaya ini dibuka langsung oleh Mas Bup.

Dalam sambutannya, Mas Bup berpesan agar festival budaya ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Kediri dari segi perekonomian.

"Besar harapan saya di festival budaya ini bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Kabupaten Kediri dari segi ekonomi, karena outcome nya yaa untuk rakyat," ujarnya.

Festival Budaya Kuno Kini ini rencana nya digelar sampai tanggal 4 April 2024, yang kalau dihitung sekitar 16 hari festival ini berlangsung. Untuk festival ini sendiri diikuti dari berbagai daerah yang ada di Jawa Timur, mulai dari Tulungagung, Blitar, Nganjuk, Trenggalek hingga sampai ke Lumajang dan sekitarnya.

Ada sekitar 210 stand yang sudah disiapkan pihak Radar Kediri untuk memeriahkan festival ini. Mulai dari makanan ringan hingga produk kesenian juga diperjualbelikan di festival ini. Acara ini juga dimeriahkan dengan Festival Jadul, Kuliner Kuno Kini, gelar UMKM dan obral produk lebaran, pentas seni budaya dan seni santri dan terakhir ada juga wahana mainan untuk anak-anak.

Ada banyak lomba yang akan digelar selama festival ini berlangsung, mulai dari pemilihan Pildacil hingga beberapa lomba yang tidak kalah menarik untuk diikuti oleh anak-anak mulai dari TPQ sampai Madrasah.

Harapannya dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan dampak yang dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Kediri karena festival budaya ini sendiri diselenggarakan selama kurang lebih 16 hari.

Sumber : https://www.instagram.com/p/C42CvFcpq33/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==

Jumat, 15 Maret 2024

Profil Desa Dawuhankidul, Papar, Kabupaten Kediri: Meningkatkan Produktivitas Pertanian dengan Membangun Saluran Irigasi


KEDIRI, JP Radar Kediri- Layaknya desa pertanian, Desa Dawuhankidul sangat bergantung pada kondisi pengairan yang baik. Karena itulah pemerintah desa setempat terus mengoptimalkan jaringan irigasi. Dengan membangun saluran air setiap tahunnya.

Keberhasilan petani selalu diukur dari hasil panen yang diperoleh di akhir musim tanam. Dan, salah satu pendorong terjadinya panen yang maksimal adalah kebutuhan air yang terpenuhi. Alasan inilah yang menjadikan Pemdes Dawuhankidul getol membangun saluran irigasi. Sebagai cara untuk membantu warganya yang mayoritas petani meningkatkan produktivitas.

"Kebetulan kondisi jalan sebagai akses ke persawahan sudah baik. Karena itu kami kali ini fokus pada pembuatan saluran irigasi," kata Kepala Desa Dawuhankidul Budianto.

Dalam proyek ini, Pemdes Dawuhankidul tak membuat saluran irigasi mulai dari nol. Melainkan meningkatkan kualitasnya dengan membuat saluran permanen. Sebelumnya hanya ada saluran irigasi dari galian tanah yang rentan rusak ataupun air yang meresap ke dalam tanah.

Menurut kades tiga periode ini, anggaran pembuatan saluran irigasi ini berasal dari beberapa sumber. Yaitu dari dana bantuan wakil rakyat serta bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Anggaran dari bantuan DPRD nilainya Rp 67 juta. Sedangkan bantuan dari BBWS untuk pembuatan saluran irigasi sepanjang 370 meter.

“Karena saluran ini dari Sungai Brantas dan juga dari Sungai Serinjing,” kata Budianto menyebutkan alasan pihak BBWS memberikan bantuan.

Pemdes Peduli, Kesenian Jaranan pun Lestari

Warga Dawuhan Kidul. Kecamatan Papar juga menggemari kesenian jaranan. Bahkan, di desa ini, sudah ada grup seni jaranan yang telah berdiri sejak puluhan tahun silam.

"Kelompok seni jaranan ini mulai ada sejak 1986," terang Kades Budianto.

Saluran irigasi yang dibangun itu tersebar di tiga dusun. Pengerjaannya bertahap setiap tahun. Tahun ini berada di Dusun Kregan.

Budianto kemudian bercerita, ketika terpilih pertama kalinya, warga desa memintanya memfasilitasi adanya grup jaranan. Akhirnya, dibentuklah kelompok kesenian tersebut. Namanya adalah Turonggo Jati. Pemberi nama itu berasal dari sesepuh desa.

Dalam perkembangannya, kelompok kesenian ini tak hanya lestari, namun juga berkembang. Kini, Desa Dawuhankidul memiliki dua kelompok.

“Yang baru namanya Jaranan Putra Sambi, baru berjalan satu tahun yang lalu,” imbuhnya.

Sebagai orang nomor satu di Dawuhankidul, Budiono memberikan dukungan penuh. Bahkan, pernah memberikan bantuan dari uang pribadinya untuk membeli kostum pentas.

Dukungan juga diberikan oleh Pemdes Dawuhan, melalui bantuan pembelian perangkat gamelan yang digunakan untuk musik pengiring. Kini kelompok jaranan di desa ini sudah memiliki satu set lengkap gamelan.

"Dulu hanya ada peralatan seadanya," kata pria 65 tahun ini.

Selain pengadaan perangkat gamelan, pemdes juga pernah mendatangkan pelatih khusus. Sang pelatih dari Kota Kediri tersebut memberi tambahan ilmu pada para pemain.

Selain itu, Pemdes Dawuhan juga memberi ruang bagi kelompok iini menunjukkan kemampuannya. Setiap ada event mereka tampil. Seperti saat perayaan Suroan maupun peringatan Hari Kemerdekaan RI. Saat seperti itu dua kelompok yang ada tampil menjadi satu dengan nama kesenian jaranan dari Desa Dawuhankidul.

“Setiap ada kegiatan desa, kelompok jaranan ini akan tampil,” terang Budianto. (ara/fud)


 

IKUTI KAMI